Ini yang Seharusnya Kamu Persiapkan Sebelum ke Luar Negeri!


Selama ini saya selalu melakukan travelling kesana kemari secara mandiri, maksudnya mandiri adalah mulai dari membuat rencana sampai pulang lagi ke rumah semua diatur sendiri. Buat gue mempersiapkan sebuah perjalanan adalah keasyikan tersendiri. Kalau pun saya ikutan tour biasanya berupa day trip lewat travel agen lokal di negara tujuan. Biasanya untuk mengunjungi tempat yang lumayan susah buat didatangi sendiri. 
Begini ceritanya, ada teman gue yang dapet penawaran paket promo tour dengan harga yang menggiurkan murah banget, naik pesawatnya Singapore Airlines pula. Tapi syarat minimal pesertanya harus 15 orang. Kebetulan temen gue ini orangnya jago banget ngebujukin sehingga dia berhasil mengumpulkan 15 orang untuk ikutan pergi secara sukarela dan bahagia.
Saya baru tahu, ternyata dalam sebuah grup tour itu ada yang namanya Tour Leader dan ada yang namanya Tour Guide. Seorang tour leader adalah petugas dari kantor travel agent di Jakarta yang diberangkatkan bersama kami. Pada dasarnya tugas Tour leader adalah memastikan kita tinggal duduk manis aja sepanjang perjalanan. Sedangkan seorang Tour Guide biasanya orang lokal, tugasnya ngomong terus di perjalanan, kasih informasi dan cerita-cerita apa saja sesuka dia.

Tour leader ini ngga gratis, tarifnya 5 dolar sehari & hrs dibayar oleh masing-masing peserta tour, tugasnya dia memanjakan kami dengan melakukan check in bagasi, mengisi form imigrasi, dititipin tas, menjaga anggota rombongan ngga ada yang hilang, dll...  Gue pun sekarang paham, kenapa orang-orang yang travelingnya selalu ikut tour ngga berani jalan-jalan sendiri ke luar negeri. Karena biasa dimanja sama tour leader. Tapi memang itu yang dituju kan? kalo semua orang suka traveling sendiri, ntar pada tutup dong kantor travel agent.

Jangan lupa selalu siapkan dokumen penting


Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintahan yang berwenang di suatu negara. Paspor berisi data identitas pemegangnya dan digunakan sebagai tanda pengenal atau identitas resmi untuk melakukan perjalanan udara antar negara.

Tidak hanya saat perjalanan udara saja, saat berada di luar negeri, paspor adalah satu-satunya identitas diri yang resmi bagi para turis. Jenis paspor yang paling populer dan paling sering diajukan adalah Paspor Biasa dan E-Paspor yang digunakan untuk perjalanan regular.

Sementara itu, visa adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh sebuah negara kepada seseorang agar diberikan izin memasuki sebuah negara dalam periode waktu dan untuk tujuan tertentu. Negara-negara yang dapat dikeluarkan dan diberikan visanya adalah negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan negara yang mengeluarkan visa.

Misalnya saja, jika kalian akan berkunjung ke Jerman, kalian perlu membuat visa. Antara Jerman dan Indonesia memiliki hubungan diplomatik sehingga negara dapat membuat dan mengeluarkan visanya. Lain halnya jika kalian ingin berkunjung ke Israel, negara tidak bisa membuat dan mengeluarkan visanya karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel (untuk saat ini).

Ada berbagai jenis visa yaitu di antaranya yang populer adalah Visa Turis (Tourist Visa), Visa Bekerja (Limited Stay Permit/Working Visa), Visa Transit (Transit Visa), dan Visa on Arrival (VoA). Satu jenis visa yang paling populer dan paling sering diajukan adalah Visa Turis yang biasanya diajukan untuk tujuan traveling.

Indonesia mengeluarkan Visa Republik Indonesia dalam bentuk stiker. Stiker visa ini kemudian akan dicantumkan ke dalam paspor pemohon visa. Visa ini memiliki masa berlaku 90 hari sejak tanggal dikeluarkannya visa tersebut.

Paspor merupakan dokumen yang wajib dimiliki bagi kalian yang berencana bepergian ke luar negeri, sedangkan visa merupakan dokumen yang sifatnya tentatif. Pasalnya, saat ini, beberapa negara tercatat sudah membebaskan visa untuk kunjungan dalam jangka waktu tertentu bagi warga negara Indonesia. Untuk wilayah Asia Tenggara, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam adalah beberapa negara yang membebaskan visa bagi warga negara Indonesia dengan jangka waktu kunjungan sekitar 30 hari.

Hal yang terpenting adalah pastikan kalian memiliki paspor. Jika kalian belum memiliki paspor, kalian dapat mengajukan permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi. Selain itu, tetapkan negara tujuan traveling kalian dan carilah informasi sebanyak-banyaknya di internet mengenai negara tersebut mengenai visa. Apakah negara tersebut masuk ke dalam daftar negara bebas visa bagi warga negara Indonesia atau tidak.

Jika negara tujuan traveling kalian termasuk negara yang belum membebaskan visa bagi warga negara Indonesia, kalian wajib mengurus visa langsung di kedutaan besar negara tujuan kalian. Banyak yang berkata bahwa mengurus visa adalah hal yang “gampang-gampang susah”. Ada visa negara tertentu yang mudah didapatkan dan ada juga negara yang sulit didapatkan visanya seperti Amerika Serikat dan Inggris. Ada beberapa ketentuan ketat yang harus diikuti jika ingin berhasil mendapatkan visa negara tersebut misalnya saja kejelasan tujuan berkunjung dan jumlah saldo di rekening tabungan.

Untuk jumlah saldo di rekening tabungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemohon visa memiliki biaya hidup yang mencukupi selama berada di negara tersebut sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Penting bagi kalian untuk mempersiapkan segala sesuatunya jika ingin mengajukan permohonan pembuatan visa.

Pesan dan periksa tiket pesawat dengan teliti

Saat ini, pesawat terbang adalah alat transportasi yang paling memungkinkan dan efektif untuk bepergian ke luar negeri. Selain itu, berbagai maskapai penerbangan juga berlomba-lomba dalam memberikan promo tiket pesawat baik untuk rute domestik maupun rute internasional. Untuk maskapai tertentu yang bersegmen Low Cost Carrier atau penerbangan berbiaya murah seperti AirAsia, tidak jarang kalian akan menemui promo tiket PP ke Jepang misalnya hanya bertarif sekitar 1 jutaan.

Jika ini pertama kalinya kalian bepergian ke luar negeri, cobalah untuk lebih teliti saat melakukan reservasi tiket pesawat. Pastikan kalian membeli tiket pesawat di travel agent yang terpercaya. Kalian juga bisa langsung membeli tiket pesawat ke negara tujuan di situs resmi maskapainya. Masalah paling krusial yang kerap terjadi pada tiket pesawat adalah kesalahan ejaan nama misalnya saja typo. Sebagai contoh, nama “Rianty” kerap ditulis dengan “Riyanti” atau “Rianti. Pelafalan “Y” sebagai “I” di akhir kata sebenarnya tidak tercatat sebagai struktur asli bahasa Indonesia melainkan merupakan struktur bahasa asing. Tidak mengherankan jika kesalahan tersebut kerap kali terjadi. Bagi pemilik nama, bukan tidak mungkin mereka salah menuliskan atau mengetik ejaan nama mereka sendiri apalagi jika berada dalam kondisi terburu-buru dan tidak teliti.

Tidak hanya typo, kelebihan atau kekurangan huruf pada nama juga bisa berakibat fatal misalnya saja nama “Dewie” yang ditulis menjadi “Dewi”. Terlihat sepele, namun fatal akibatnya bagi penerbangan internasional. Pasalnya, bagi penerbangan domestik, kesalahan-kesalahan kecil seperti demikian masih dapat ditoleransi, tetapi tidak demikian halnya dengan penerbangan internasional. Kesalahan kecil tersebut dapat membuat kalian terdeportasi dari negara tujuan. Jika nama yang tertera pada tiket tidak sesuai dengan nama yang tertera pada paspor, kalian akan dianggap sebagai dua orang yang berbeda. Satu orang adalah orang bernama sesuai tiket dan satu orang lagi bernama sesuai paspor. Fatal, bukan?

Oleh karena itu, saat mengisi form pembelian tiket pesawat, cek kembali KTP atau Paspor kalian dan pastikan kalian mengetik nama sesuai dengan ejaan yang sama dengan yang tertulis di KTP dan Paspor. Tidak hanya nama, pastikan lagi negara dan bandara tujuan kalian di dalam form sebelum proses pembayaran.Biasanya, maskapai penerbangan atau online travel agent memang menyediakan layanan untuk koreksi nama. Namun, prosesnya bisa memakan waktu yang cukup lama dan ada juga beberapa maskapai yang tidak menyediakan layanan koreksi nama. Jadi, daripada menyulitkan di kemudian hari, tidak ada salahnya untuk lebih teliti dan cermat dalam hal ini.

Setelah membayar pesanan tiket pesawat, pastikan tiket kalian telah issued dan cek email kalian. Pastikan juga kalian mendapatkan tiket yang berupa E-Ticket yang sah dan dikirim ke email kalian. Simpan E-Ticket tersebut sampai kalian kembali ke tanah air dengan selamat. Jika perlu, cetak atau print E-Ticket tersebut untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu dengan gadget tempat kalian menyimpan E-Ticket.

Beli atau Sewa Modem MiFi 

Kita terbiasa melakukan tethering pada smartphone  menjadi Wi-Fi hotspot dan menggunakannya untuk laptop atau tablet. Akan tetapi, tidak semua paket internet di luar negeri yang mengijinkannya. Jika Anda mempunyai dua mobile device yang ingin digunakan saat travelling, lebih baik tanyakan hal tersebut sebelum membeli internet plan yang mahal.

Cara lain yang bisa dilakukan tanpa mengganti SIM Card ialah membawa serta MiFi device atau Mobile WiFi Hotspot, alias wireless router mini yang bisa menjadi Wi-Fi hotspot dimana pun Anda berada. Ini juga bisa jadi solusi hemat jika Anda bertamasya dengan keluarga, karena MiFi bisa digunakan lebih dari 4 devices, kelemahannya perangkat ini biasanya hanya bertahan sekitar 4-6 jam saja. Jadi gunakanlah secara bijak untuk chat, google translate dan google maps, kapan diperlukan dan jangan membuang-buang kuota yang tidak perlu, ataupun memainkan online game.

Untuk masalah internet, supaya tagihan tidak membengkak, caranya adalah memakai sim card internasional ataupun menyewa pocket wifi, saya punya rekomendasi penyewaan yang bagus, yaitu Java Mifi untuk penyewaan pocket wifi dan Java SIM untuk pemesanan SIM Card. Keunggulan mereka bukan hanya cuma harga yang bersaing, tetapi juga pelayanan/ sevice center yang komunikatif dan responsif. Yang paling memuaskan adalah, mereka ternyata bisa pick up airport, saya rasa ini yang paling di incar oleh para customer, sehingga meminimalkan kesalahan persiapan perjalanan travelling kamu. Akhir kata, selamat ber-travelling ria!